 |
Sumber Foto : http://meukeunong.blogspot.com |
Tapaktuan
adalah kota kecil yang berada dibibir pantai Samudera Hindia, sekaligus
berkedudukan sebagai pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Sebagai kota
pantai, Tapaktuan memiliki panorama laut yang mengagumkan keindahannya,
terutama teluk teluknya yang tenang dan biru, sehingga tidak berlebihan kota
kecil ini juga dijuluki dengan nama lain yaitu Taluak . Taluak berasal dari bahasa Aneuk Jamee , yakni
salah satu suku yang mendiami Aceh Selatan dan memiliki pertautan muasal dari
Ranah Minang. Populasi Suku Aneuk
Jamee ini tersebar di pesisir Aceh Selatan meliputi Kecamatan
Tapaktuan, Sama Dua, Labuhan Haji dan sebagian Kluet Selatan.
 |
Teluk Tapaktuan dari kejauhan ( Dok. Pribadi ) |
Nama
Tapaktuan memiliki legenda tersendiri yang hidup dalam masyarakat secara turun
temurun, yakni dikisahkan terjadinya pertarungan sepasang naga dengan seorang
petapa yang dikenal dengan Tuan Tapa yang memiliki kesaktian. Perseteruan
dengan sepasang naga ini awalnya dipicu karena sang petapa ini terusik dalam
keheningan pertapaannya saat terjadi perkelahian hebat sepasang naga dengan
seorang raja dari Kerajaan Asranaloka yang mau mengambil kembali puterinya yang
hanyut dilaut sejak bayi, dan saat itu sudah lama ditawan dan dipelihara oleh
sepasang naga.
Tuan
Tapa yang terusik saat sedang bertapa segera melerai perkelahian sepasang naga
dengan raja dari Kerajaan Asralanoka tersebut. Tuan Tapa meminta sepasang naga
untuk mengembalikan sang gadis kepada orang tuanya. Akan tetapi, kedua naga
tersebut menolak dan malah menantang Tuan Tapa untuk bertarung. Terjadilah
perkelahian di laut dimana kedua naga kalah oleh Tuan Tapa dan gadis pun
dikembalikan kepada orang tuanya. Gadis tersebut kemudian mendapat julukan sebagai
‘Putri Naga’ dan kembali bersama orang tuanya tetapi mereka tidak kembali ke
Kerajaan Asralanoka melainkan memilih menetap di pesisirnya, sehinga dari
legenda ini Tapaktuan juga dijuluki sebagai Kota
Naga. Sementara sepasang naga kembali ke sebuah negeri yang jauh
dan Tuan Tapa meninggal di usia tuanya.
 |
Makam Tuan Tapa (Sumber Foto : http://meukeunong.blogspot.com) |
Ada
banyak pilihan tempat wisata alam di Tapaktuan, mulai dari wisata bahari dimana
kita dapat menikmati teluk-teluk yang biru dan bersih, sampai wisata air terjun
dan mata air yang indah dan sejuk, seperti Air Terjun Air Dingin di Sama Dua,
Air Terjun Tingkat Tujuh di Batu Itam dan pemandian alam di mata air Panjupian.
 |
Sebuah sungai kecil yang jernih di Panjupian ( Dok. Pribadi ) |
Selain
Wisata alam tersebut di atas, bagi wisatawan dapat juga berkunjung ke situs
legenda Tapaktuan seperti tapak kaki Tuan Tapa yang berada di tepi pantai dan
di bawah tebing Gunung Lampu, atau ke sebuah makam tua yang konon terkubur
jasad Tuan Tapa yang melegenda itu di dekat sebuah mesjid tertua di Tapaktuan
yaitu Mesjid Tuo
yang berada di tengah-tengah kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar